Keponakanku yang nakal

Namaku Ida. Usiaku di tahun 2007 ini adalah 34 tahun. Walaupun aku bukan termasuk cewek yang cantik, teman-temanku sering mengatakan kalau aku ini termasuk cewek yang menarik. Rambutku lurus berwarna hitam dengan panjang mencapai punggungku.

Tubuhku yang sedikit berisi menyebabkan payudaraku menyesuaikan diri sehingga aku mengenakan bra nomor 36B untuk membungkus kedua payudaraku itu. Vaginaku dihiasi oleh bulu-bulu yang indah walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak. Aku tinggal sendirian di rumahku yang terletak di kota Surabaya ini karena sampai saat ini aku masih belum menikah. Walaupun demikian, kehidupan seks yang aku jalani sangat indah karena aku selalu mendapatkan cara untuk memuaskan hasratku.

Pada suatu hari Minggu siang minggu ke tiga bulan September 2007, aku di telepon oleh keponakanku yang bernama Alex saat aku sedang membaca email yang masuk di da_kulthida@yahoo.com milikku.. Usianya 16 tahun dan berwajah lumayan tampan.

“Halo, tante Ida .. ?”, katanya dari seberang telepon.
“Iya, siapa ini .. ?, tanyaku.
“Alex, tante ..”
“Oh.. kenapa, Lex ?”
“Tante, kalau boleh Alex mau minta bantuan tante.”
“Bantuan apa ?”
“Boleh tidak kalau tante jadi model untuk Alex foto ?”
“Buat apa kamu foto-foto tante ?”
“Cuma iseng aja kok ..”
Aku mengerti dengan keinginannya ini. Alex sedang menekuni hobi fotografi sehingga tentu saja dia mencari-cari apa saja yang bisa di foto olehnya.
“Boleh saja..”, kataku.
“Terima kasih tante. Saya akan datang sebentar lagi. Kira-kira 10 menit lagi sampai. Kita foto-foto di rumah tante saja.”
“Oke, kalau gitu. Tante tunggu, ya …”

Aku menutup telepon itu dan segera menuju ke kamar tidurku untuk mengambil pakaian agar aku dapat menutupi tubuhku yang saat ini hanya sedang memakai celana dalam berwarna putih saja. Jika aku sendirian di rumah, aku memang biasanya selalu dalam keadaan setengah telanjang atau telanjang bulat. Bila ada yang hendak datang, baru aku mencari pakaian untuk menutupi tubuhku itu.

Kebiasaan ini sudah berlangsung sejak aku berumur 27 tahun yaitu sejak aku tinggal sendirian di rumah itu. Di dalam kamar tidurku, aku tidak langsung menuju lemari pakaian. Aku memutuskan untuk membubuhkan sedikit make up ke wajahku sebab Alex akan memakaiku sebagai model untuk fotonya dan aku ingin tampil sedikit menarik di depan kameranya.

Setelah selesai memakai make up, dari dalam lemari pakaian aku mengambil sebuah rok terusan tanpa lengan berwarna putih dengan strip biru yang panjangnya sedikit di atas lututku. Tanpa memakai bra lagi, aku segera memakai rok itu dan merapikannya sebelum akhirnya aku mengikatkan ikat pinggang putih yang menjadi bagian dari rok itu.

Baru saja saat aku selesai mengenakan pakaianku, aku mendengar bel pintu berbunyi. Dengan melangkah sedikit cepat, aku keluar dari kamar tidurku dan segera menuju pintu depan untuk membuka pintu. Rupanya Alex sudah tiba di rumahku.

“Halo tante.. Tante kelihatan cantik”, katanya sambil tersenyum.
“Tentu saja. Kan mau jadi model.. ayo, masuk.. “, kataku sambil tersenyum pula.
Alex segera melangkah masuk ke rumahku. Aku segera menutup pintu depan dan kemudian mengajaknya ke ruang tengah. Sesampainya kami di ruang itu, Alex berkata,
“Kita bisa mulai tante ?”
“Oh, bisa saja .. kamu mau di mana ?”, tanyaku.
“Bagaimana kalau di teman belakang rumah tante ?”
“Ok..”

Kami kemudian menuju ke taman belakang rumahku. Taman belakang rumahku termasuk cukup luas dan memiliki tatanan yang cukup bagus serta dikelilingi oleh pagar tembok yang cukup tinggi sehingga tidak ada orang yang bisa melihat ke dalam tamanku ini. Sesampainya kami di taman ini, Alex mulai mengeluarkan kamera digitalnya dan memulai kegiatannya. Alex bertindak sebagai fotografer sekaligus pengarah gaya. Setelah beberapa lama, akhirnya kami hampir selesai.

“Tante, ini foto yang terakhir. Aku minta tante berdiri membelakangiku. Saat aku memberikan aba-aba, tolong tante berputar menghadapku. Tolong jangan berputar terlalu cepat. Biasa saja.. “, katanya.
Aku melakukan apa yang seperti dia katakan dan dia menjepretku. Akhirnya kegiatan kami sudah selesai dan kami tinggal melihat hasilnya. Alex segera memindahkan foto-foto tersebut dari memory card ke dalam laptop yang dibawanya. Setelah selesai, aku dan Alex bersama-sama memeriksa hasil fotonya.

Foto yang terakhir membuatku agak terkejut, sebab di dalam foto itu terlihat bahwa ternyata saat aku berputar, rokku tersibak dan celana dalamku yang berwarna putih terlihat dengan jelas. Selain itu, tanpa aku sadari ternyata bagian dada dari bajuku menjadi longgar karena beberapa kali bergaya sehingga sebagian payudaraku terlihat tidak tertutup, bahkan puting payudaraku telihat samar-samar dari baliknya. Saat aku melihat keponakanku, wajahnya terlihat datar saja. Rupanya dia sudah tahu kalau hasilnya bakal begini.

“Foto ini paling bagus”, katanya.
“Tapi celana dalam tante kelihatan ..”, kataku.
“Justru di sini bagusnya. Tante kelihatan seksi sekali..”
Aku tersenyum saja. Walaupun sedikit merasa malu, aku menyukai fotoku yang terakhir itu juga.
“Lex, tante minta copy dari file gambar yang terakhir ini..”, kataku
“Oke..”, katanya.

Setelah kegiatan kami berakhir, Alex tidak langsung pulang. Kami kembali ke ruang tengah dan duduk di sofa untuk berbincang-bincang. Selama berbincang-bincang, Alex terus menatap bagian dadaku yang sejak tadi menampakan sebagian payudaraku seperti di dalam foto karena aku lupa untuk membetulkannya. Saat aku menyadari hal itu, aku tidak berusaha untuk menutupinya. Ada perasaan senang yang menjalari tubuhku. Setelah beberapa lama, akhirnya aku berkata,

“Lex, kenapa melihat dada tante terus ?”
Alex sedikit terkejut. Dia menoleh ke tempat lain sambil menjawab,
“Ngak ada apa-apa, kok tante..”
Aku tersenyum melihat tingkahnya. Aku sangat suka kalau dia melihatku seperti itu.
“Lex, kalau kamu suka, kamu boleh melihatnya lagi kok”, kataku.
Tanpa menunggu tanggapan dari Alex, aku melebarkan bagian dada bajuku sehingga kali ini kedua payudaraku dapat terlihat dengan jelas. Alex yang mendapat pemandangan seperti itu segera saja melotot dan melahap kedua payudaraku dengan pandangan yang penuh minat. Aku yang melihatnya seperti itu tersenyum dan membiarkan Alex untuk menjelajahi dadaku dengan pandangannya.

Akhirnya Alex menjadi tidak tahan. Dia bertanya kepadaku,
“Tante, bolehkah Alex memegangnya ?”
Aku mengangguk sambil tersenyum.Tanpa membuang waktu lagi, Alex segera menggapai kedua payudaraku dengan tangannya dan mulai meremas-remas serta mempermainkan putingnya. Kontan saja aku menjadi terangsang.

Kubaringkan tubuhku ke atas sofa dan kupejamkan mataku untuk menikmati sensasinya. Setelah agak lama, tanpa permisi lagi Alex mulai menciumi dan menjilati kedua payudaraku. Aku terus saja memejamkan mata dan menikmati setiap rangsangan di payudaraku. Tubuhku ikut memberikan reaksi terhadap rangsangan itu.

Aku merasakan cairan kewanitaanku mulai mengalir dan membasahi vaginaku. Setelah beberapa lama, tanganku mulai membuka pakaian Alex. Sambil terus menciumi dan menjilati kedua payudaraku, Alex membantuku membuka bajunya sehingga dalam sekejab Alex berada dalam keadaan telanjang bulat. Penisnya terlihat berdiri tegak karena sudah pasti dia juga dalam keadaan terangsang.

Untuk sementara, dia melampiaskan nafsunya kepada kedua payudaraku. Aku tidak mau ketinggalan. Kujulurkan tanganku untuk menggapai penisnya. Setelah penisnya berada di dalam genggamanku, aku mulai memainkan penisnya pula.

Setelah beberapa saat lamanya, Alex melepaskan bibirnya dari payudaraku dan berkata,
“Tante, kalau boleh aku juga ingin melihat memek tante”
Mendengar permintaannya ini aku segera berdiri dan mengangkat rokku dengan tanganku sehingga sekali lagi aku memamerkan celana dalam putihku kepadanya.
“Kamu buka sendiri celana dalam tante”, kataku.

Alex segera berjongkok di depanku dan dengan tangan yang agak gemetar meraih celana dalamku. Dengan perlahan-lahan namun pasti, celana dalamku melorot turun dan sedikit demi sedikit memperlihatkan rambut vaginaku sampai akhirnya keseluruhan vaginaku tidak lagi ditutupi oleh celana dalam putihku. Vaginaku terlihat sedikit basah oleh karena cairan kewanitaaanku. Alex membiarkan celana dalam putihku tersangkut di bagian lututku dan mulai meraba vaginaku.

“Tante, ini indah sekali”, katanya sambil membelai rambut vaginaku dengan lembut.
Aku diam saja dan kembali merasakan rangsangan yang kali ini berpindah dari payudara ke vaginaku.
Dengan jarinya, Alex menyodok-nyodok liang vaginaku sehingga jarinya dibasahi oleh cairan kewanitaanku. Setelah Alex menjilati jari-jarinya itu sampai semua cairan kewanitaanku yang menempel di jarinya habis, dia kembali menyodok-nyodokan jarinya di liang vaginaku lagi. Dia melakukan hal itu berkali-kali .

Kelihatannya dia sangat menikmati cairan kewanitaanku. Sambil menusuk-nusuk liang vaginaku, jari-jarinya yang lain memainkan klitorisku. Rangsangan yang aku rasakan menjadi semakin hebat. Di saat aku merasakan tubuhku menjadi semakin lemas, aku segera membaringkan diriku di atas sofa karena rangsangan menjadi semakin kuat.

Tak henti-hentinya mulutku mendesah-desah karena merasa nikmat. Setelah puas meraba vaginaku, Alex mulai menciumi dan menjilati vaginaku. Kali ini rangsangan terasa semakin dashyat. Aku tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mendesah dan meremas-remas kedua payudaraku sendiri sementara Alex terus saja menciumi dan menjilati vaginaku.

Aku yang sudah dalam keadaan sangat terangsang akhirnya mulai tidak tahan. “Lex, buka pakaian tante sampai tante telanjang bulat ..”, kataku sambil mendesah-desah.
Alex tidak menjawab, tetapi tangannya mulai membuka ikat pinggang rokku dan tidak lama kemudian aku sudah berada dalam keadaan telanjang.

Tidak lupa Alex meloloskan celana dalam putihku yang dari tadi tergantung di kedua lututku sehingga tidak ada selembar benangpun yang tersisa di tubuhku. Alex terdiam sejenak dan memandangi tubuhku yang dalam keadaan polos tanpa pakaian.
“Tante cantik sekali. Tubuh tante bagus dan sexy”, katanya.
Aku tersenyum dan berkata,

“Kalau kamu suka, kamu boleh menyetubuhi tante. Tante mau berhubungan intim dengan kamu, kok..”
Dengan tersenyum, Alex kemudian membuka kedua kakiku dan memposisikan penisnya di depan vaginaku.

Dengan satu hentakan lembut, seluruh penisnya terbenam ke dalam vaginaku yang diikuti oleh teriakan tertahanku karena merasakan kenikmatan. Setelah itu, Alex mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur sehingga penisnya menyodok-nyodok di dalam lubang vaginaku.

Cairan kewanitaanku turut memberikan andil dalam membantu penis Alex agar meluncur maju mundur dengan mudah dalam liang vaginaku ini. Kami berdua mendesah-desah karena nikmat. Dalam posisi ini, aku mengalami orgasme berkali-kali sambil diiringi erangan-erangan dari bibirku.

Setelah beberapa saat, Alex menarik penisnya dan memberikan isyarat agar aku menungging. Aku menurut saja. Kuputar badanku dan kutunggingkan pantatku di depannya. Sedetik kemudian, aku merasakan penisnya masuk kembali ke dalam liang vaginaku dan mulai menyodok-nyodok lagi. Rupanya Alex melakukan doggy style kali ini.

Sekali lagi aku terjebak dalam dashyatnya kenikmatan berhubungan intim. Beberapa kali aku merasakan orgasme yang luar biasa sebelum akhirnya aku mendengar erangan kenikmatan dari bibir Alex yang disertai dengan semburan spermanya di dalam rahimku yang menandakan bahwa akhirnya Alex telah mencapai kenikmatan puncak pula. Sperma Alex terasa hangat di dalam rahimku. Setelah menyemburkan spermanya, Alex mencabut penisnya.

Aku merasa bahwa ada sedikit sperma yang meleleh keluar dari liang vaginaku dan membasahi vaginaku bagian luar saat penisnya tercabut. Segera saja aku menjulurkan jari-jariku ke vaginaku dan mengambil lelehan sperma yang mengalir turun. Setelah jari-jariku berlumuran sperma Alex, aku membersihkan jari-jariku dengan menjilat-jilat sperma yang melekatinya.

Rasa sperma yang khas selalu membuat aku senang. Setelah itu, Aku membalikkan badanku yang dalam keadaan telanjang menghadapnya terlentang. Sisa sperma Alex yang sudah tinggal sedikit masih terlihat menempel di vaginaku bagian luar. Alex kemudian merebahkan dirinya di atas badanku dan memelukku. Aku segera membalas pelukannya.

Sambil berpelukan dalam keadaan telajang bulat, kami saling berciuman bibir dengan mesra untuk beberapa saat lamanya. Perasaan yang nikmat masih tersisa di antara kami.
Akhirnya setelah beberapa saat, kami memperoleh kekuatan kami kembali. Kami segera bangkit dari pembaringan dan mulai memunguti pakaian kami yang tercecer di mana-mana. Aku segera mengenakan kembali celana dalam putih dan rokku. Setelah selesai berpakaian, kami kembali duduk di sofa dan berbincang.

“Tante, tadi enak sekali. Tante memang nikmat”, katanya.
Aku tersenyum saja dan lalu berkata,
“Kamu juga hebat. Kamu belajar dari mana ? Usiamu kan baru 16 tahun, tapi kok kayaknya kamu sudah sering melakukan hubungan seks ?”
“Ah, tante. Alex ini sudah sering melakukannya sama mama di rumah..”
Aku sangat terkejut mendengarnya. Rupanya selain aku, kakakku juga melakukan incest dengan anaknya sendiri. Tapi hal ini membuat aku sedikit lega sebab setidaknya kakakku tidak akan mempermasalahkan hubungan seksku dengan anaknya bila dia sendiri juga melakukannya.
“Terus, mana yang lebih enak ? Mamamu atau tante ini ?”
Alex tersenyum sambil berkata,
“Kalian berdua sama-sama enak, kok.. tapi kalau disuruh memilih, Alex masih lebih suka melakukannya dengan tante soalnya tante lebih cantik dari mama, sih..”
“Apa kamu sering melakukan dengan mamamu ?”
“Kalau papa ngak ada di rumah aja”
Aku diam saja kali ini. Beberapa saat kemudian Alex berkata,
“Tante, Alex mau pamit.”
“Sudah mau pulang ?”
“Iya, tante.”
“Ya, sudah kalau gitu. Hati-hati di jalan, ya..”
“Ok.. Oh ya, lain kali Alex masih boleh memotret tante ?”
Aku mengangguk sambil tersenyum.
“Tentu saja, kalau mau pose yang agak nakal tante bersedia kok”, kataku.
“Bayarannya pakai ‘itu’ ya ..”
Kali ini aku tertawa.
“Apa saja, deh..”
Alex melangkah pergi sambil melambaikan tangannya. Aku membalas lambaiannya dan memandang dia mengendarai mobilnya sampai menghilang dari pandanganku sebelum akhirnya aku menutup pintu rumahku dan menguncinya. Hari ini merupakan hari yang sungguh menggembirakan bagiku karena aku memperoleh satu cara lagi untuk memuaskan hasratku.

TTM (Tetangga Tapi Mesum)

Sebenarnya saya adalah penikmat cerita panas. Keinginan buat menulis pengalaman sex saya baru muncul sekarang. Oke tanpa banyak basa-basi saya akan memulai pengalaman sex saya yang dimana saya mulai melepas keperjakaan saya diwaktu kelas 2 smu. Tapi saya gak akan menceritakan asal muasal terlepas nya keperjakaan saya. Tapi cerita pengalaman sex saya yang gak mungkin akan saya lupa hingga saya tua nanti.

Nama saya aditya,biasa cmn dipanggil adit aja. Seperti kalian ketahui saat ini saya mahasiswa tingkat akhir di suatu PTN di Makassar, saya adalah mahasiswa yang nyaris hanya biasa saja. Dengan tinggi 172cm dan berat 60kg dan wajah yang agak oriental (kata” teman). Cerita saya ini tidak pernah saya sangka bakal terjadi karena partner sex yang saya temani itu ternyata tetangga saya sendiri. Tetangga saya ini sebenarnya bukan tipe wanita ideal menurut saya, dan saya sebelumnya tidak pernah tertarik sama sekali. Kami tinggal di sebuah perumahan di Makassar dimana perumahan tersebut kehidupan bertetanggan nya sangat kuat jadi nyaris untuk mengincar/nakal” dengan tetangga itu tidak mungkin.

Nah disuatu hari, sehabis kuliah saya kewarnet dekat rumah untuk mengerjakan tugas kuliah yang makin menumpuk. Setelah tugas kuliah saya selesai, iseng” saya membuka applikasi chat (mirc) untuk sekedar have fun. Dari beberapa yang saya ajak chat ada satu wanita yang sangat welcome dengan chat saya. Chat pun berlanjut hingga dia memberikan facebooknya setelah saya mengetahui ternyata yang saya temani chat itu adalah tetangga saya sendiri. Timbul niat iseng saya buat mengajakin tetangga saya ini ML tapi itu cuman dalam mimpi saja..

Ohh iya tetangga saya ini adalah seorang anak dokter dimana kedua orangtua nya sangat dihormati di perumahan tersebut, dan saya sebelumnya tidak pernah akrab. Rumah saya dan rumah nya cuman terpisah 4 rumah. Dia berkuliah di tempat saya juga kuliah cmn kami lain fakultas dan satu hal juga saya g pernah berfikir buat bs ML dengan dia karena dia memakai jilbab (no sara). Tetangga saya tersebut bernama tyas sebagai bayangan buat semproters tyas ini tingginya 159cm dengan berat mungkin sekitar 45 kg. dan nyaris g ada yang special dari ukuran tubuhnya. Ukuran boobsnya pun cmn 32 artinya saya memang g pernah tertarik secara sex dengan tyas ini.

Tapi itu berubah setelah saya timbul buat berfikir mengajak si tyas ml lewat chat, awalnya dia cmn diam dengan ajak kan saya. Karena saya tidak membuka identitas asli saya, setelah berpanjang” chat dengan tyas termasuk kita sempat berchat sex. Disepakati kalau kita bertemu saja dulu.
Disepakati lah sorenya kita bertemu dengan tempat bertemu depan kompleks perumahan tersebut, kebetulan itu hari saya lagi membawa kendaraan (mobil). Di sore itu hari tyas cmn memakai baju kaos dengan jins skinny nya tanpa memakai jilbab nya. Setelah beberapa kali sms”an saya mencoba memberi kejutan si tyas agar langsung naik aja di mobil saya dimana saya udah memarkir mobil saya dengan rapi tanpa takut harus ketahuan ketika saya dan tyas lagi ML.
Begitu si tyas naik ke mobil sesuai dengan yang saya suruh kan,betapa kagetnya si tyas karena yang di mobil tersebut adalah tidak lain tetangganya sendiri alias saya..hehehe
Setelah kami berbincang sekitar 10 menit’an timbul niat saya buat memulainya duluan tanpa harus menunggu ijin nya. Awalnya saya mulai pegang punggung tangan si tyas kemudian saya coba mengecup titik rangsangan nya dia yaitu di leher (titik ini saya tahu karena pengakuan dia dichatsex kami). Kecupan di lehernya ibarat menyalahkan api gelora. Makin lama saya membangkitkan gairahnya makin kaget saya dengan respon saya dapat dari tyas yang dimana kalau dia nafsu makin makin manis. Karena posisi jok depan mobil saya yang sempit saya menyuruhnya pindah ke jok belakang yang lebih lapang. Di jok belakang kami saling mencumbu tanpa membuka baju kami, ketika ada jedah saya sempat bertanya apakah dia yakin mau betul” mau ML sama saya.. dan jawaban saya dapat bukan ucapan mau tapi sebuah cumbuan bibir yang hebat dari seorang tyas. Tyas pun mencumbu bibir saya hingga turun ke leher saya untuk membangkitkan gairah saya yang sebenarnya sudah sedari tadi bangun. Sambil tyas mencumbui saya, kami pun memncoba membuka baju kami masing”. Dikeadaan ini si tyas masih menganakan bra dan cd nya. Tanpa perintah pun saya menelanjangngi dia dan kembali mengambil komando untuk mencumbui dia, sambil tetap foreplay pada bibir dan lehernya saya mulai membuka bra nya dengan sakali sentuhan pada bra nya. Si tyas pun melai mendesis bagaikan ular ketika saya mengulum payudara nya yang kecil tapi imut.
ssshhhhh terus dittt sambil mengigit bibir bawahnya menandakan dia udah diliputi nafsunya.
Masih dengan kuluman saya ke payudayaranya yang imut, tangan tyas pun mulai bergerilya ke selakangan saya. Agar tyas makin mudah saya melepaskan cd saya, kocokan tangan kecilnya begitu enak sehingga penis saya yang udah sedari tadi berdiri makin menjulang sehingga si tyas makin kaget dengan ukuran penis saya. Saya lepaskan kuluman saya dari payudara tyas sehingga memberikan tyas kesempatan untuk meng oral penis saya yang panjang nya cmn 15 cmn tp dengan diameter 4cm. mulut munggilnya mulai mencoba memasukkan penis saya dimulai dengan menjilati helm penis saya yang besar makin lama makin tenggelam lah penis saya di mulut tyas..

bercampur dgn air ludah dari tyas, blowjob tyas makin lama makin enak walaupun kadang mengenai gigi tyas malah blowjob tyas menghasilkan bunyi yang sangat menggairahkan plok,plok,plok,plok..ahhhhh
saya pun mulai tidak terkontrol dengan blowjob dari tyas. Ada sekitar 10 menit’an blowjob tyas saya pun menyudahinya, kembali mengambil alih control dari tyas ,saya menidurkan tyas dan membuka cdnya dan tercium lah aroma khas vagina wanita yang sangat membangkitkan gairah..
Saya mulai menjilatinya ketika mulai mendekat kan mulut saya ke vagina tyas,si tyas dengan cepat menahan kepala saya. Saya berhenti dan bertanya kepada tyas.

Saya: kenapa?
Tyas: gak dit,belum pernah ada yang jilat vagina saya, kamu gak jijik?
Saya: mantan kmu g pernah jilat memek kmu yas?
Tyas: dia ga mau,katanya jijik. Padahal saya penasaran gmn rasanya memek saya dioral juga.
Saya: ywdah buka aja yas,dan km rasakan yang kmu blm rasa..

Seketika pun tyas membuka pahanya lebar”,saya pun g tinggal diam dengan mulai menjilati memeknya tanpa rasa jijik sedikit pun..
Tyas: enaaakk ditt,terusssss…
Mendengar racauan si tyas makin bersemangat pun saya mengulum memek tyas..
Tyas: ssshhhh terusss dittt, hmmpphh dikit lagi aku keluarrrr..
Makin lama gairah di mobil saya makin panas karena memang saya sengaja mematikan ac nya agar suasana mobil makin hot..hehe
Ga lama kemudian tyas kejang” pada pinggang nya menandakan dia udah mau orgasme..
Dengan menjambak rambut ku tyas pun makin meracau..
Tyas: ahhhhhh aku keluar ditt..
Menunggu orgasme tyas berhenti,tyas mencoba untuk berbicara dengan saya..
Tyas: makasih yah dittt,kmu hebat bs memanjakan wanita ditt..
Saya; cmn bisa tersenyum” saja..
Tyas: ditt kmu belum keluar kan,sekarang kmu duduk yang manis aja yah..
Tanpa banyak kata tyas pun naik ke pangkuan saya dengan bantuan tangan untuk mengarahkan penis saya kearah memek nya. Setelah beberapa kali percoba’an dikarenakan memek tyas yang lumayan peret..akhirnya ambles juga penis saya di memek tyas..tyas mendiamkan sesaat spy memeknya terbiasa dengan penis saya.
G ak lama kemudia tyas mulai menggoyangkan pinggang nya sambil meracau hebat..
Tyas: ssshhh hhmmmppp enaaakkk dittt,hisapin tetek gw ditt…
Dengan posisi WOT ini saya leluasa menghisap teteknya tyas..
Sambil menggoyangkan pinggang nya tyas, mulut tyas pun mengcumbu telinga dan leher saya..
Sebuah imajinasi liar yang tidak pernah saya bayangkan, ML dengan tetangga sendiri. Wanita yang selama ini kelihatan pendiam ternyata begitu wild ketika ML.
Ada sekitaran 20 menit ternyata si tyas kembali orgasme, dengan mempercepat goyangan pinggulnya tyas kembali mengejang ke’enakkan…
Tyas: ahhhhh sialan lo dit memek gw lo apa’in neh,gw dah keluar 2x lo masih senyum” aja..
Saya pun coba menidurkan tyas tanpa mencabut penis saya di memek nya tyas,dengan style saya diatas saya pun memompa memek tyas dengan terus menerus..
Tyas: terussss dittt,memek gw gatal benaarrr dittt…ahhhhh hhmmmpptttt..
Sekitar 10 menit memompa memek tyas dan merasa udah mau orgasme saya pun mencabut penis sy dari memek tyas yang udah banjir karena cairan orgasme nya sendiri..
Tanpa disuruh tyas langsung mengulum penis saya yang sudah mau orgasme,dengan bantuan kuluman tyas muncrat lah sperma saya di mulut tyas.. dengan meracau hebat
Saya: ahhhh tyasssss..fuckk….
ada sekitar 6 tembakan sperma saya dimulut tyas..
Tyas pun menelan sperma saya yang membanjiri mulut tyas,dan membersihkan penis saya dengan mulutnya..
Setelah orgasme nya saya,si tyas pun bergelayut manja didada saya..
Tyas: kmu hebat ditt,gw belum pernah orgasme klo ML dengan pacar gw..lo hebat..
Saya: makasih yas,kmu juga hebat g munafik sebagi cewek.
Tyas: g mungkin gw munafik dit,klo masalah nafsu, sbnrnya dari dulu gw dah punya rasa ditt sama lo tp lo g pernah liat itu dit..
Saya: maaf yas,sy blm bisa komit dalam hubungan..
Tyas: gpp kok ditt, ML dengan lo skrg aja gw dah puasss banget..
Saya: kita TTS aja yas,gmn? Hehe
Tyas: TTS apa’an?
Saya: tetangga tapi sex..hehehe
Tyas: oke…makasih yah dit.. *sambil ngecup pipi gw..
Saya: sama” yas..
Sejak kejadian di mobil itu,kami sering mengulangi ketika rumah saya kosong atau ketika rumah dia kosong, di wisma”, dan dimana aja ketika ada kesempatan. Malah pernah kami melakukan dimobil ketika kami berada diparkiran kampus.
Sekian dari cerita sederhana saya,maaf kalau tuliasan nya msh ambruadul disana sini..
Semoga kedepaanya makin baik..
G harap bata,ngarep ijo”..hehehe
*klo ada kekurangan,tolong saran nya yah..
spy cara penulisan nya makin bagus..makasih..